Selasa, 06 Mei 2014

6 Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Budidaya Kentang

Untuk berhasil dalam usaha hortikultura jenis budidaya kentang, ada 6 hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh para petani.

Yang pertama adalah persiapan dan pengolahan lahan yang akan digunakan. Kedua pemilihan bibit yang baik dan bebas penyakit, ketiga metode dan waktu penanaman.

Hal keempat yang harus diperhatikan adalah pemupukan, kemudian yang kelima adalah penggunaan mulsa plastik, dan terakhir perlakuan panen dan pasca panen.

1. PENGOLAHAN LAHAN
Sebelum ditanami kentang, lahan harus dipersiapkan dan dibersihkan dari tumbuhan penganggu atau sisa-sisa tanaman lama. Setelah itu tanah dibiarkan 1-2 minggu.

2. PEMILIHAN BIBIT

Bibit yang dianjurkan adalah kultivar introduksi unggul lkal seperti cosima, cipanas dan kultivar lokal lainnya. Kebutuhan bibit per hektar mencapai 1 ton.

3. PENANAMAN
Penanaman kentang di tegalan dilaukan awal musim hujan yaitu bulan Oktober / November, yang bisa dipanen pada bulan Januari / Februari atau bila akhir musim hujan yaitu bulan Maret / April akan dipanen pada bulan Juni / Juli.

Pada lahan sawah beririgasi, penanaman kentang bisa dilakukan di musim kemarau yaitu pasca bulan Mei. Musim tanam yang baik adalah pada musim hujan atau sekitar bulan April. Jarak tanam yang baik 70-80 x 30 cm.

4. PEMUPUKAN

Pemberian pupuk buatan (anorganik) bagi tanaman kentang sangat diperlukan dan penting. Ketersediaan pupuk tersebut, secara cepat dapat dimanfaatkan oleh akar untuk memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri.

Unsur makro terpenting yang ada dalam pupuk buatan adalah unsur Nitrogen (N). Unsur ini umumnya diberikan pada tanaman dalam bentuk pupuk urea dan ZA. Hanya saja tidak seluruh unsur N dari pupuk buatan itu bias dimanfaatkan tanaman, sebab unsur N mudah tercuci oleh air hujan dan sifatnya yang mudah menguap.

Bila unsur N hilang, maka dapat menurunkan kesuburan dan kegemburan tanah. Itu terjadi biasanya karena mikroorganisme yangberguna di dalam tanah mati dan tanah akan menjadi keras.

Kemudian produktivitas turun, kecuali dosis pupuk ditingkatkan. Perlu diperhatikan juga jika dosis pupuk ditingkatkan akan berdampak negatif, yaitu akan mempercepat turunnya daya dukung tanah terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman budidaya kentang.

Pemupukan menggunakan pupuk organik seperti pupuk andang, kompos, pupuk organik seperti urea/ZA SP-36, KCL, dan pupuk pelengkap cair (PPC). Selain pupuk dapat ditambah unsur mikro dan zat pengatur tumbuh.

Dosis pupuk anorganik tergantung rekomendasi dari dinas pertanian setempat. Namun sebgai rujukan dosis yang baik adalah 200 kg urea, 150 kg ZA, 300 kg SP-36 dan 2 lt PPC. Jika menggunakan pupuk organik dosisnya 20 ton/ha.

5. PENGGUNAAN MULSA

Penggunaan mulsa plastik diprioritaskan bagi jenis tanaman yang berniali ekonomis tinggi. Tiap hektar lahan dibutuhkan lebih kuarng 10 rol mulsa plastik.

Mulsa plastik yang baik warnanya gelap (hitam, coklat), dapat menekan pertumbuhan gulma, sedangkan warna merah dapat mentransmisi sinar inframerah. Di Indonesia , mulsa plastik yang banyak digunkaan petani umumnya berwarna hitam perak,merah perak, keabu-abuan.

Multifungsi mulsa plastik itu sudah duketahui masyarakat tani yang antara lain dapat memantulkan cahaya matahari, sehnmgga mengusir hama tungau dan kutu daun serta thrips, bahkan menekan penyakut virus.

Mulsa palstik dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan pupuk, erosi, menciptakan kegemburan tanah, menghemat tenaga kerja pengairan, penyiangan dan sebagainya.

Penerapan mulsa plastik meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman yang dibudidayakan.

6. PANEN
Setelah berumur 3,5 bulan kentang sudah bisa dipanen. Pemanenan kentang bisa menggunakan cangkul atau garpu. Pengambilan umbi kentang harus hati-hati agar umbinya tidak terluka. Pengambilan umbi bisa menggunakan alat pemanenan mekanik (potato digger)
Comments
0 Comments