Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock")
melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah
ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Daftar isi
- 1 Partai
- 2 Lapangan dan jaring
- 3 Perlengkapan
- 4 Memainkan bulu tangkis
- 5 Servis
- 5.1 Sistem pindah bola
- 5.2 Sistem reli poin
- 6 Sistem perhitungan poin
- 7 Sejarah
- 8 Induk organisasi
- 9 Lihat pula
- 10 Pranala luar
Partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:
- Tunggal putra
- Tunggal putri
- Ganda putra
- Ganda putri
- Ganda campuran
Lapangan dan jaring
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras
terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih
atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis
yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan
sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring
setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna
gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna
putih.
Perlengkapan
- Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon
(plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat
terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi
kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
- Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar
nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan
secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21
ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
- Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.
- Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain
membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet
untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama
selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk
melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada
lutut dan pergelangan kaki.
Memainkan bulu tangkis
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket,
melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat
mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal
dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di
luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar".
Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena
menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh
poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.
Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu: 1. Pegangan forehand (pegangan dasar)
Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya
tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang
bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehand.
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah
mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian
ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar
ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan
pukulan pada permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan
shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan
dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan
servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke
bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan
permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek
b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar d. Pukulan servis
cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan
bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi
mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. b. Underhand lob,
yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul
shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke
belakang.
Servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikapada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah
poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis.
Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama
kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan
oleh pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:
Sistem pindah bola
- Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
- Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
- Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.
- Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".
Sistem reli poin
- Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
- Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.
- Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
Sistem perhitungan poin
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set.
Sejarah
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi
yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya
dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga
kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks
sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok
tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer
untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19
saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh
sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut
juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
Induk organisasi
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936.
Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September
2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation
menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
Federasi Bulu Tangkis Dunia
Federasi Bulu Tangkis Dunia (bahasa Inggris:The Badminton World Federation (BWF)) adalah organisasi internasional untuk olahraga bulu tangkis. Organisasi ini didirikan pada tahun 1934 sebagai Federasi Bulu Tangkis Internasional (International Badminton Federation) dengan 9 anggota meliputi Kanada, Denmark, Inggris, Perancis, Irlandia, Belanda, Selandia Baru, Skotlandia, dan Wales.
Kini, anggotanya bertambah hingga 165 asosiasi bulu tangkis negara dari
berbagai belahan dunia. Pertemuan Umum Luarbiasa yang digelar di Madrid pada 24 September 2006 menetapkan nama baru yang digunakan hingga sekarang, Badminton World Federation (BWF).
Kantor pusatnya berada di Cheltenham, Inggris Raya sejak organisasi ini didirikan. Namun pada 1 Oktober 2005, kantor pusatnya dipindahkan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Presidennya sekarang adalah Poul-Erik Høyer Larsen .
Daftar isi
- 1 Konfederasi regional
- 2 Presiden
- 3 Tournaments
Konfederasi regional
BWF bekerja sama dengan organisasi regional untuk mempromosikan dan
membangun bulu tangkis di seluruh dunia. Organisasi regionalnya adalah:
Wilayah | Konfederasi | Singkatan | Anggota | |
---|---|---|---|---|
Asia | Konfederasi Bulu Tangkis Asia | BAC | 39 | |
Eropa | Konfederasi Bulu Tangkis Eropa | BEC | 51 | |
Amerika | Bulu Tangkis Pan Am | BPA | 30 | |
Afrika | Konfederasi Bulu Tangkis Afrika | BAC | 32 | |
Oseania | Bulu Tangkis Oseania | BO | 8 | |
Total | 160 |
Presiden
No. | Tahun | Nama | Negara |
---|---|---|---|
1 | 1934 – 1955 | George Alan Thomas | Britania Raya |
2 | 1955 – 1957 | J. Plunkett-Dillon | Republik Irlandia |
3 | 1957 – 1959 | R. Bruce Hay | Britania Raya |
4 | 1959 – 1961 | A. C. J. van Vossen | Belanda |
5 | 1961 – 1963 | J. D. M. McCallum | Republik Irlandia |
6 | 1963 – 1965 | N. P. Kristensen | Denmark |
7 | 1965 – 1969 | D. L. Bloomer | Britania Raya |
8 | 1969 – 1971 | H. F. Chilton | Britania Raya |
9 | 1971 – 1974 | Ferry A. Sonneville | Indonesia |
10 | 1974 – 1976 | S. Wyatt | Britania Raya |
11 | 1976 – 1981 | S. Mohlin | Swedia |
12 | 1981 – 1984 | C. C. Reedie | Britania Raya |
13 | 1984 – 1986 | P. E. Nielsen | Denmark |
14 | 1986 – 1990 | I. D. Palmer | Selandia Baru |
15 | 1990 – 1993 | A. E. Jones | Britania Raya |
16 | 1993 – 2001 | Lu Shengrong | Republik Rakyat Cina |
17 | 2001 – 2005 | Korn Dabbaransi | Thailand |
18 | 2005 – 2013 | Kang Young Joong | Korea Selatan |
19 | 2013 – | Poul-Erik Høyer Larsen | Denmark |
Tournaments
The BWF regularly organizes seven major international badminton events:
- Olympic Games in cooperation with International Olympic Committee
- World Championships
- World Junior Championships
- Thomas Cup
- Uber Cup
- Sudirman Cup
- BWF Super Series
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Logo resmi PBSI
|
|
Singkatan | PBSI |
---|---|
Pembentukan | 5 Mei 1951 |
Jenis | Organisasi olahraga |
Kantor pusat | Jakarta |
Ketua Umum | Gita Wirjawan |
Afiliasi | BAC |
Situs web | http://badmintonindonesia.org/ |
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia disingkat PBSI adalah organisasi yang mengatur kegiatan olahraga bulu tangkis di Indonesia. PBSI berdiri pada tanggal 5 Mei 1951 di Bandung dengan ketua umum pertamanya adalah A. Rochdi Partaatmadja.
Sejarah
Pada zaman penjajahan dahulu, ada perkumpulan-perkumpulan bulu
tangkis di Indonesia yang bergerak sendiri-sendiri tanpa satu tujuan dan
satu cita-cita perjuangan di alam negara merdeka, memang tidak bisa
dibiarkan berlangsung terus, sehingga harus diusahakan satu organisasi
secara nasional, sebagai organisasi pemersatu.
Untuk menempuh jalan menuju satu wadah organisasi maka cara yang
paling tepat adalah mempertemukan tokoh perbulu tangkisan dalam satu
kongres. Pada saat itu memang agak sulit untuk berkomunikasi antara satu
daerah dengan daerah lainnya. Satu-satunya yang bisa ditempuh adalah
lingkungan Pulau Jawa saja. Itupun bisa ditempuh setelah terbentuknya PORI (Persatuan Olah Raga Republik Indonesia).
Usaha yang dilakukan oleh Sudirman dan kawan-kawan dengan melalui
perantara surat yang intinya mengajak mereka untuk mendirikan PBSI
membawakan hasil. Maka dalam suatu pertemuan tanggal 5 Mei 1951 di
Bandung lahirlah PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) dan pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Dengan ketua umumnya A. Rochdi Partaatmadja, ketua I Dick Sudirman, Ketua II: Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I: Amir, Sekretaris II: E. Soemantri, Bendahara I: Rachim, Bendahara II: Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di
tingkat daerah atau propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah
menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus Cabang)
adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya atau
kabupaten.